Thursday, 17 January 2013

2012 : Drogba’s last kick for Chelsea

Mengabadikan saat bolasepak yang tak dapat aku lupakan sepanjang tahun 2012



               

                Bagi aku, perjalanan Chelsea memenangi European Champs League 2012 agak gila dan dramatik. Setelah Villas Boas dibuang di atas prestasi Chelsea yang makin merudum, Roberto Di Matteo menggalas tugas pertama yang berat, iaitu to turnaround  keputusan 1-3 v Napoli. Even the first half an hour Napoli was superior.Kemudian, muncul Drogba di kotak penalti menanduk masuk gol pertama, melawan arus dominasi Napoli.

                Bermula dari situ, Chelsea bangkit. Chelsea memaksa perlawanan ke extra time sebelum memenangi perlawanan 5-4 (agg).

                Chelsea bertemu Barcelona di semi-final. Chelsea bermain defensive (park bus) dan Barca dominates 72% of possession. Chelsea layak ke akhir dengan Messi miss penalty, John Terry red carded, Chelsea bermain 10 orang selama 50 minit dan misfiring Torres scores the winning goal. 

                It gets even better. Final against Bayern kat Munich, without Captain Terry and trailing 0-1 sampai minit ke-88, Drogba tampil menyelamatkan Chelsea dengan menanduk masuk satu-satunya corner kick Chelsea untuk gol penyamaan.

                Sebelum 2012, Chelsea and especially Drogba sering dikecewakan di dalam kempen Champs League. Pada 2008 final, Drogba dibuang padang sebelum sepakan penalti bermula vs Man Utd. John Terry yang menembak bulan, tidak sepatutnya mengambil penalti jika Drogba masih berada di padang. Pada 2009, Drogba mengamuk di atas kekalahan kepada Barcelona, dengan menuduh pengadil bias kepada Barca. “This is a disgrace!” kata Drogba jelas di depan kamera. 2010 pula, Drogba dibuang padang ketika Chelsea kalah v Inter.

                Even pada extra time Final 2012 ini, Drogba hampir terduduk lagi apabila dia mengasari Ribery di dalam kotak penalti Chelsea. Pengadil menghadiahkan sepakan penalti kepada Bayern. Gila tak gila, Robben, of all people, gagal menyempurnakan penalti tersebut.

Pemburuan Chelsea untuk memenangi Champs League pertama sampai ke penghujung apabila Drogba mengakhiri kariernya bersama Chelsea dengan tendangan yang paling penting dalam sejarah Chelsea.

Truly a legend.


sumber : google, youtube, soccernet.com, espn

Wednesday, 16 January 2013

2012 : Spain steps up to win Euro 2012

Mengabadikan saat bolasepak yang tak dapat aku lupakan sepanjang tahun 2012




Rata-rata peminat bolasepak sedunia frust apabila Spain, selaku favorites dan juara dunia hanya mampu menyajikan empat gol (1 penalti) sahaja bertemu heavyweights Europe, Croatia, Italy, France dan Portugal. Dengan confirmed ball possession 60% setiap match, ramai mengharapkan free flow attacking football (dan banyak gol) from Spain.

Ramai berpendapat Spain terlalu menghargai ball possession dan bermain secara cautious dengan melebihkan backpasses & sideway passes. Kurangnya forward passes ataupun forward runs with speed. Torres sebagai top striker pun masih belum recover form sejak sebelum World Cup 08 lagi. And to be fair, pihak lawan Spain pun bermain secara defensive (park bus) dan compact. Ini menyukarkan lagi gerakan serangan Spain. Spain tiada idea dan kepermainan mereka menjadi semakin bosan.

Italy pula melakukan kejutan apabila seri dengan Spain, melangkah bergaya ke Final dengan mengalahkan favorites Germany dan Pirlo mendominasi match v England. Ada yang berpendapat Italy mampu mengalahkan Spain di Final jika stick dengan strategi di dalam match against Spain ketika di group stage.

Tetapi, Spain merubah kepermainan dengan drastik ketika di Final. Tiba–tiba tempo permainan Spain menjadi lebih laju, para pemain kerap melakukan forward runs dan midfielders kini mempunyai forward passing options. Italy terkejut. Dan the rest of the world menyaksikan performance terbaik Spain di Euro 2012.

Jordi Alba’s gol merumuskan perubahan drastik Spain dengan his penetrating run, a wonderful forward through pass from Xavi and a clinical finish. 

Spain crushed Italy 4-0 in that Final.


sumber : google, youtube, soccernet.com, espn

Tuesday, 15 January 2013

2012 : Sergio Aguero ends EPL thriller

Mengabadikan saat bolasepak yang tak dapat aku lupakan sepanjang tahun 2012



                Tugas Man City pada hari terakhir EPL season 2011/12 tampak mudah. Menang at home stadium v QPR and the title is theirs. Man City mempunyai rekod cemerlang di Etihad Stadium dan QPR mempunyai keputusan terburuk on away record. Kacang. Nak lagi mudah, dalam match itu, Joey Barton pula dibuang padang meninggalkan QPR dengan 10 pemain.

                Unbelievably, Man City ketinggalan 1-2 menghampiri full time. Pemain Man Utd sudah berkira-kira untuk celebrate the title di Sunderland. Even the Man Utd fans sudah mula bersorak dan bertepuk tangan menganticipate kejuaraan EPL. 

And then came the best part, Dzeko sempat menyamakan kedudukan pada masa kecederaan dan Man City melancarkan satu serangan terakhir. Balotelli desperately melorongkan bola sebelum terjatuh dan Sergio Aguero terus membuat pecutan, mengelak tackle defender dan dengan sepakan terakhir perlawanan, merembat deras gol kemenangan. 

Man City berpesta sakan meraikan 1st EPL title in 44 years. QPR players ikut berpesta apabila mendapat tahu mereka terselamat daripada penyingkiran ke Divisyen 1. Man Utd keluar dari Stadium Of Lights with heads in hands, heartbroken.

Unbelievable.


sumber : google, youtube, soccernet.com, espn

Monday, 14 January 2013

2012 : Balotelli’s Hulk goal celebration

Mengabadikan saat bolasepak yang tak dapat aku lupakan sepanjang tahun 2012




Semasa di Man City, Balotelli menyumbang 17 gol tetapi digantung 13 perlawanan. Dengan reputasinya sebagai seorang yang unpredictable, pemilihan Bad Boy Balotelli oleh Prandelli ke dalam skuad Italy Euro 2012 merupakan satu pertaruhan yang besar. Tiada siapa tahu, sama ada Balotelli akan menjadi hero atau villain untuk Italy.


Segalanya terjawab apabila Euro 2012 berjalan baik untuk Balotelli dan kemuncak prestasinya tiba apabila membenam favorites Germany dengan dua gol di semifinal.


Long through ball dari Montolivo mencari Balotelli yang merembat deras ke penjuru gol merupakan antara gol terbaik tournament. Tetapi the Hulk celebration selepas gol itu merupakan satu detik yang ikonik, menjadi lambang kemegahan kepada Italia faithfuls dan diadaptasikan dalam FIFA 13.


sumber : google, youtube, soccernet.com, espn